PERTANDINGAN
Oleh : Junto Julianto
Sabtu, 22 September 2012 kami bertanding dalam turnamen Vegasus Horse Jumping Competition. Ini adalah pertandingan kami yang ke empat, setelah di parongpong 29 januari 2012. Pada hari ini ada tiga rider yang ikut bertanding pada beginner class 30-50 cm (sabtu) dan 50-70 cm (minggu). Mereka adalah Alief (FKH 47), Faris (FKH 47) dan Dwi (Fapet 47). Para rider ini hanya memiliki persiapan yang singkat, karena kendala adanya jadwal kuliah yang aktif, akan tetapi hal itu tidak membuat semangat mereka pudar. Mungkin banyak orang bertanya, " Apa target kalian dan apa kalian bisa menang ?". Kami pun menjawab, target kami adalah "Finish" kata itu sudah menggambarkan semangat kami dan rasa cinta kami terhadap kuda. Sorcherry Riding Club (SRC) nama perkumpulan kami yang baru berdiri kurang lebih 2 tahun, sampai finish dan menyelesaikan semua rintangan dengan sempurna dengan waktu yang tepat merupakan hal yang kami impikan. Menang atau kalah itu semua bukanlah masalah bagi kami, yang terpenting kami masih bisa mencintai dan bermain bersama kuda. .........pagi itu terasa sunyi dan udara segar sekali. Suara panggilan kuda saling bersautan membentuk alunan musik. Para-para groomer bergegas kerja dan menyiapkan kuda untuk pertandingan. kami pun bersiap-siap untuk mengikuti pertandingan yang pertama. Saat bertanding pun tiba, Alief sebagai rider pertama dari SRC, dia tampak percaya diri dan semangat. Rintangan demi rintangan dia lalui tanpa ada satu balok pun yang terjatuh, akhirnya dia dapat menyelesaikan rintangan dengan waktu 49 menit. Rider kedua Dwi, tampak tenang dengan kudanya yang gagah dia memulai melewati rintangan satu demi satu dan akhirnya selesai dengan catatan waktu 68 menit (waktu optimumnya 67 menit). Sayang sekali 1 menit lebih cepat dari optimum time.....huhhhh. Rider terakhir SRC adalah Faris. Terlihat sangat bersemangat dan ceria. Rintangan pertama tidak ada hambatan, lalu rintangan kedua hingga sembilan pun terlewati, saat itu waktu yang ditempu 62 menit. detak jantung kami pun berdebar saat faris akan melalui rintangan 10 karena saat itu waktu dialah yang terbaik dan kami mendapat juara 1. Akan tetapi kenyataan berbeda, mungkin belum saatnya kami juara, karena rintangan terakhir kuda tiba-tiba menolak dan faris pun terjatuh. "Kecewa" mungkin kata itu yang dilontarkan para penonton lainnya, akan tetapi bagi kami itu semua adalah hal yang paling berharga buat kami karena kami masih bisa bersama kuda sampai hingga pertandingan selesai dan mungkin lain kali ada kesempatan yang terbaik buat kita. Saat itu kami hanya fokus akan pertandingan besoknya.
 |
| Gambar 2. Pertandingan saat di Parongpong |